Cerpen gue hadir kembali, setelah berkutat dengan berbagai ujian akhirnya bisa postingin cerpen lagi deh, buat yang dah ga sabar nungguen sambungan cerpen gue kayanya kudu lebih bersabar lagi nih coz biar kalian tengok isi kepala gue juga ga ketemu deh bahan buat sambungan cerpenbung gue. gue sempat amnesia setelah ngelihat hasil ujian yang paling pertama keluar udah nelurin hasil yang waaah,, keamnesiaan gue bikin sambungan cerpenbung part 4 yang dah terkonsep di otak ilang gitu aza, tanpa say goodbye dulu ma gue.
Tapi tenang, buat pelipur lara kalian kali ini gue post cerpen dengan judul sama hanya saja ini versi the series.
“Apaan tuh Qan maksudnya?”, tanya Mimin.
Tau kan sama mimin??? Kalo belum gue kenalin dulu deh. Mimin itu adiknya Maman n kakanya Mumun, sepupunya Memen, keponakannya Momon.
The series itu akal2an gue aza, bisnya gue yakin itu bukan sambungan dari part 3 jadi gue perlu sesuatu yang lain, yang menceritakan karakter yang sama, dengan tokoh utama yang sama hanya saja cerita bukan sambungannya. Kalo keberatan dengan istilah The Series, ntar gue ganti jadi The Movie.ahahha
Langsung deh ke bagian Utama, udah dulu basa basinya.
***
Ku teringatkan dirimu,
Kau yang pernah menjadi kekasihku
Tak mudah ku menghapus bayanganmu
Yang terus menghantuiku
Dan selalu menyisakan penyesalan
Cintaaaa,,,dimanakah kau slama ini
Ku merindukanmu
Sungguh ku tak pernah bisa lupakanmu
Cintaaa ku tau semua salahku
Tlah menyakitimu
Maaf diriku sayang kini ku menyesal..(Dygta- Ku Merindukanmu)
Nyanyiin Gue Donk!
Berulang kali Ricco memutar lagu itu untuk dinikmatinya sendiri melalui headset yang dibelinya dengan susah payah. Tak lupa diambilnya pulpen dan buku kumpulan liriknya, kemudian disalinnya lirik lagu tersebut. Sembari menyalin pikirannya jauh melayang ke negeri antah berantah, akhirnya dia sampai di sebuah papan selamat datang. Sejenak dipandangnya papan tersebut, kini dia yakin dia sudah berada di negeri tujuan, karena yang tertulis dipapan tersebut adalah “Selamat datang di negeri Khayalan tarif masuk : buat yang doyan ngayal Gratis tidak dipungut biaya, buat yang kurang doyan ngayal 20.000 dan buat yang ga suka ngayal 50.000”. Ricco segera berlari memasuki gerbang masuk dan langkah kakinya segera berayun menuju tempat favoritnya. Kini dia sudah berada di negeri khayalan, negeri yang sering dikunjunginya.
Sesampai di tempat favoritnya Ricco mengambil posisi senyaman2nya untuk melanjutkan khayalan yang sempat tertunda.
Malam itu Ricco bermimpi tentang masa lalunya, mimpi yang membuatnya bingung, karena di mimpi terjadi hal yang tidak biasa (jangan berpikir macam2 ya..hehe). Takut terjadi apa2 Ricco langsung menghubungi masa lalunya itu ketika bangun. Alhasil setelah itu komunikasi mereka kembali terjalin, sempat beberapa hari inbox Ricco diisi nama masa lalunya itu, setelah cukup lama tak bersua walaupun hanya lewat sms akhirnya mereka kembali dekat. Yaah, dekat sebagai teman.
Ricco pun cerita kalo dia bermimpi tentang masa lalunya itu. Kita sebut masalalunya itu sebagai “Bunga”. Bunga pun penasaran dengan mimpi Ricco, dia pun segera menanyakan apa isi mimpi Ricco.
Ricco menceritakan isi mimpinya, Bunga pun bertanya apa makna dari mimpi tersebut, tentu saja Ricco yang ga ngambil mata kuliah tafsir mimpi pun tak tau juga.
Mimpinya sih biasa aza sebenernya, Cuma ada yang ngeganjal hati Ricco. Setelah menceritakan isi mimpinya itu, hari2 kembali berjalan normal, Ricco tetap menjalin silaturahmi melalui sms dan fb ke Bunga Cuma rationya sedikit berkurang.
Bila ingat mimpi tersebut Ricco jadi ingat masa2 bersama Bunga, tentu saja dia juga ingat pernah menyanyikan sebuah lagu buat Bunga. Hal inilah yang mendorong Ricco ingin merasakan gimana rasanya dinyanyiin itu. Toh selama beberapa kali pacaran mungkin ga pernah ada yang mau nyanyiin dia, padahal dia sudah meminta.
Hasrat ingin merasakan rasanya dinyanyikan sudah mendekati puncaknya, Ricco pun terang2an meminta Bunga untuk menyanyikan sebuah lagu kepadanya. Tentu saja hal ini ditolak Bunga. Karena dia tak ada keperluan lagian mereka sudah tidak berpacaran lagi. Sebuah hal yang sia-sia baginya.
Tapi Ricco tak menyerah, di beberapa kesempatan dia kembali meminta Bunga untuk menyanyikannya. Tak jelas memang apa yang diinginkan Ricco, dia terdiam tak bisa menjelaskan tentang apa tujuan dari keinginannya tersebut. sebanyakRicco mencoba sebanyak itu pula Bunga menolak menyanyikannya. Hal ini tentu saja membuat Ricco .
Diapun meratapi keadaannya, kenapa setiap cewe yang pernah pacaran dengannya tidak mau menyanyikan lagu buatnya, padahal ada beberapa dari masa lalunya itu yang ketika tidak bersamanya dengan mudah menyanyikan lagu buat pacarnya terdahulu.
Sebelumnya Ricco juga pernah menagih janji kepada masa lalunya yang lain sebut saja Mawar. Soalnya Mawar pernah berjanji akan menyanyikan sebuah lagu kepadanya, tapi itu janji yang sudah lama, janji ketika meeka masih bersama, pertanyaan yang muncul di benak Ricco apakah janji itu masih bisa dibawa ke pihak berwenang untuk diselesaikan. Dan terbukti Mawar sudah lupa bahkan tidak ingat (Apa bedanya Qan, lupa dengan tidak ingat, sudah mulai ngawur nih si Penulis) dengan janjinya tersebut.
Setelah cukup bersikeras akhirnya Ricco bisa meyakinkan Mawar dan akhirnya diapun kembali berjanji akan segera melunasi janji. Sekarang pertanyaan yang muncul di benak Ricco apakah Mawar akan segera melunasi janjinya atau hanya memperpanjang masa aktif janji. Ricco pun masih menunggu kabar selanjutnya dari Mawar. Sekarang kembali ke Bunga. Perlu perjuangan bagi Ricco meyakinkan Bunga untuk mau menyanyikan sebuah lagu untuknya, sebuah lagu dari hati.
Hati bunga pun sedikit melunak, dia hanya mempermasalahkan mahalnya tarif telponan diantara keduanya. Ricco pun mencari solusi lain, kahirnya dia menemukan caranya, bertelponan secara gratis walaupun mungkin akan mendapat kualitas yang minim.
Sampailah disuatu malam, mereka mencoba cara yang diajukan Ricco, benar saja telpon mereka sempat beberapa kali terputus, belum lagi suara ilang tiba2, atau suara kurang jelas terdengar. Tentu hal ini menjadi sebuah perjuangan yang tak jemu2 bagi Ricco. Semestinya Bunga atau Mawar tau, betapa mahal suara mereka, Ricco harus mengerahkan pikiran dan tenaganya untuk dapat mendengar suara mereka menyanyi. Berbeda dengan kondisi mereka dulu, yang dapat mendengar suara Ricco dengan santainya.
Hati Bunga sedikit melunak malam itu, entah karena sudah tengah malam atau karena dia sudah mengantuk diapun menyampaikan sebuah kata2, yang bagi Ricco terdengar seperti sebuah janji. Janji bersyarat. Bunga akan menyanyi jika......begitu kata Bunga.
Ricco selalu tak bisa memaksakan keiinginannya terhadap masa lalu – masa lalunya. Dia pun menerima itu sambil tetap berharap Bunga dan Mawar tidak melupakan janji mereka. Ini bukan Cuma sekedar mendengar sebuah lagu, ada hal lain yang ingin diketahui Ricco. Dia sangat berharap baik Bunga maupun Mawar menyanyikan sebuah lagu yang mewakili perasaan mereka. Menyanyikan dari hati hati bukan menyanyi dalam hati. Dia sangat berharap Bunga maupun Mawar tidak takut dengan rasa malu yang melanda, Ricco pun berjanji tak akan menertawakan suara mereka.
Yaah, hari ini, di dunia khayalan. Ricco menyudahi khayalan semunya itu, walaupun belum mendapatkan hasil yang jelas. Tapi dia tetap optimis suatu saat akan mendapatkannya, dia berharap dia tak perlu meminta2 lagi, atau mengingatkannya lagi. Dia ingin mereka lah yang ingat, bukan dirinya.
***
Seperti biasa, kali ini juga ada percakapan gue dengan penggemar setia MartabakGoreng :
Penulis : “Gimana gan tulisan cerpen terbaru gue.?”
Penggemar : “Emm,masih mengambang Gan alur ceritanya. Bumbu gaje juga semakin berkurang,”
Penulis : “Iya nih Gan, gue sendiri masih keilangan sentuhan gaje gue, hal ini harus gue atasi secepatnya, kalo tidak blog ini akan segera berganti versi menjadi ‘Blog serius Gue’. bisa berabe entar, gue nulis di blog buat ngatasi kejenuhan isi otak gue dengan hal2 serius, gue pengen ninjolin sisi santae gue. Loh kok jadi curcol nih?”
Penggemar : “Iya gan, loe kudu cari cara biar tetep gaje, kayanya loe perlu pergi ke atas gunung, bersemedi 3 tahun buat bisa menemukan bumbu gaje rahasia.”
Penulis : “Jiaah, itu sih bisa bikin gue ga kelar2 kuliah, kali ini gue sedang berlari menggapai mimpi gue, bukan sekedar S.Kom tapi masih banyak hal lain.”
Penggemar : “Iya deh, btw apa nih gan maksud dari cerpen The Series ini.?”
Penulis : “Gue juga bingung apa hikmah yang bisa diambil, mungkin buat para cewe yang setipe dengan karakter Bunga dan Mawar di atas kudu memupuk rasa PD mereka, mereka kudu melihat dari sisi lain, satu hal positif yang mereka dapat adalah bahwa suara mereka mahal, perlu perjuangan bagi seorang cowo kaya Ricco bisa mendengar mereka menyanyi. Jangan disia-siakan tuh ”
Penggemar : “Gue rasa cukup deh pertanyaan gue, kalo gue tanya lagi, bisa2 pembaca terpengaruh dengan petuah2 konyol penulis..ahaha ”
Penulis : “ ahaha,,ente bisa aza,,,oke deh.. Gue juga mau nulis postingan yang lain, buat menuhin janji gue, sepuluh postingan bulan ini..”
Semoga bermanfaat....
okkeeyy,,,okey lanjutkan!!!!!!!***
BalasHapus