Gue hadir
kembali, Yaah,walaupun harus gue akui kedatangan postingan gue yang ini terbilang
telat, karena seperti yang gue sampein di postingan sebelumnya, bahwa masa
perkuliahan sudah bergulir yang mengindikasikan masa liburan sudah berlalu.
Study Tour Ilkom Angkatan 2009 memang sudah cukup lama berlalu, sudah hampir
satu bulan, tapi Alhamdulillah masih terekam cukup manis di otak gue, karena
sedari awal memang gue berniat untuk mempostingkannya. Hanya saja sepulang dari
ST ada beberapa hal yang dapat menghambat pergerakan cerita2 gue di blog ini.
“Sepertinya
sudah ada yang mulai kangen dengan cerita2 gue yang emang gue akui ga jelas sih
kadang2.”
“Kadang-Kadang.??? What the……”, ada yang
menyela.
“Oke2, gue akui
hampir seluruh isi blog gue berbau hal2 yang ga jelas.”, jawab Gue. #Ngalah
***
Sekian basa
basinya, karena nasi goreng yang digorengin kaka gue udah keburu basi sebelum
gue sempet makan pagi tadi,, #ApaHubungannyaCoba
Oke, cerita
bermula dari H-2. Ada bagian seru yang gue soroti disini menurut gue. Dimana
sebelum keberangkatan gue sama sekali belum packing sebagaimana teman2 angkatan
gue yang lain udah pada packing.
H-2 pagi, gue
berencana nyuci baju, celana,kaos kaki, sepatu dan hal2 lain yang gue perlukan.
Niatnya sih pas siang nyetrika, kemudian sorenya packing. Tapi sebuah
pembahasan di whatsapp menarik minat gue. Si Dani sebagai ketua Prikitieww
(sebuah grup kecil yang siap sukses. Ingat !!! Bukan BoyBand grup yaa !!)
mengusulkan untuk membeli baju yang kemudian di sablon.
Oke oke, gue
jelasin kronologi sebelum itu. (latar belakang berubah jadi suasana pedesaan,
hanya sepeda dan sapi berlalu lalang) Dahulu kala,,jauh sebelum hari gue bikin
postingan ini, berkumpulah sebagian orang yang duduk melingkar sembari menunggu
hujan reda di kampus.
#Plak…Sebuah tamparan keras bersarang di pipi gue.. “Woooii,,katax di pedesaan,kok ada kampus.?
Dasar penulis ngawur”, kata salah seorang penonton.
#Plak…Gue balik menampar,tapi yang gue tampar dinding
beton, sehingga gue kesakitan sendiri. Sembari meringis gue pun menjawab,
“Suka2 gue donk, kan gue penulisnya. Lagian gue bukan penulis ngawur, gue
penulis gaje”…#gubraaak
<skip>
Jadi, sembari
menunggu hujan reda, para prikitiewwers yang belum bisa beranjak pulang hari
itu, memutuskan untuk ngobrol2, memikirkan aksi apa yang akan mereka lakukan
ketika ST, ide demi ide bermunculan, mulai dari membuat spanduk, poster, pin,
gantungan kunci hingga yang paling ekstrim bikin stiker Prikitieww dan Himakom
Journey.
“Stiker.??? Ekstrim..??”
“Oke oke gue
jelasin, dikatakan ekstrim karena stiker2 itu akan di tempel di tempat dan fasilitas2
yang menonjol agar menunjukkan bahwa qta pernah kesana, sekalian dibagikan juga
dijalan2 ibukota ntar. Ngelakuin hal2 itu kan perlu ekstra tenaga dan
keberanian adu lari lawan orang2 yang tentunya bakal menghambat, semisal
preman2, polisi2 berpakaian preman, atau preman2 berpakaian polisi yang biasa
di jalan2 atau yang lebih berbahaya boyband2 lokal yang terpukau dengan kami
kemudian jatuh cin*a pada pandangan kesekian.Ini misi sungguh ekstrim
banget.,Gitu…”
Kembali ke hari
H-2, karena terbuai oleh libur setelah UAS dan bisa berkumpul dengan keluarga,
proyek membuat poster dan stiker yang telah disepakati akhirnya cukup
terlupakan,gue juga keasyikan berkutat dengan orderan2 makalah yang deadline
kudu gue selesein dua hari sebelum gue berangkat artinya di hari H-2. Setelah
obrolan singkat di whatsapp, Dani memberi usul terbaru yaitu membeli baju yang
sama. Dengan kondisi mereka masih di kota masing2 dan gue juga masih
mengerjakan orderan di hari itu akhirnya proyek ini sempat mandek ga da yang
menggerakkan. Alhasil Adit mengalah, dia yang base’x di Banjarmasin bersedia
untuk membelikan baju2 polos terlebih dahulu bersama Azhmi. Ntar urusan desain
n nyablon diserahin ke gue n Farhan yang kebetulan base’x di Banjarbaru.
Selepas
pembagian tugas dadakan itu, gue yang semestinya bersegera membuat desain
sederhana, menahan dulu pengerjaannya, karena gue masih dalam tahap akhir
pengerjaan orderan sambil nyuci baju, Farhan segera bergerak mencari lokasi
untuk menyablon yang bisa kelar dalam 1 hari. Setelah dapat dia segera
melaporkan bahwa ada tempat sablon yang bersedia, Setelah laporan diterima,
Adit n Azhmi bersegera menuju salah satu pasar di Banjarmasin yang banyak
menyediakan kaos2 polos. Siang harinya, Adit melapor baju udah dibeli, dan dia
berharap ada yang ngambil bajunya ke Banjarmasin.
Sekedar info
buat pembaca, kalo dari Banjarbaru, 10 menit ga nyampe ke Banjarmasin.
Iyaa,,10menit emang ga nyampe ke Banjarmasin, karena setidaknya perlu 25 menit
– 1,5 jam tergantung sikon juga.
Siang harinya,
gue ngantar orderan dulu, sesampainya di lokasi, ternyata ada sedikit kesalahan
dalam covernya, Gue bergegas pulang untuk memperbaikinya, padahal perlu
15-20menit gue menuju lokasi penyerahan orderan #OkeIniSedikitDiDramatisir
Desain belum
dikerjakan, orderan perlu di perbaiki, akhirnya gue prioritaskan orderan karena
orangnya perlu cepat, lagian uang hasil orderan itu gue gadang2 buat uang keperluan
gue selama ST. sembari melapor belum bisa bikin desain dan berharap ada yang
memback-up. Gue akhirnya menyelesaikan orderan, tapi hari sudah beranjak sore.
Akhirnya singkat kata singkat cerita. Gue dan Farhan mengalah untuk mendatangi
Adit di Banjarmasin, dengan desain yang belum jadi ditangan gue. Berangkat ke
Banjarmasin sekitar jam 5 sore waktu setempat, dengan diiringi derai hujan yang
turun nan merdunya serta alunan2 doa dari rekan2 grup whatsapp yang terenyuh
melihat kegigihan kami #AgakLebaySih.
Gue dan Farhan melaju lembut menyisir jalan. Sesampainya di tempat Adit, kami
disambut segelas teh hangat dan sepiring kue untuk2 yang tak kalah hangat,
lumayan buat ngisi perut. Sebelum magrib gue n Farhan izin pulang karena harus
bergegas menyelesaikan desain dan bersegera ke tempat sablon. Karena dari info
yang di bawa Farhan, tempat sablonnya tutup jam 8 malam.
Sesampainya di
Banjarbaru, bersegera sholat magrib, dan gue langsung mangkir di depan laptop
gue, menyelesaikan desain, dan waktu menunjukkan sudah hampir jam setengah 8
malam. Wooow, sembari membuat desain berdua Farhan. Perdebatan2 kecil masalah
warna dan jenis font, akhirnya jadi juga desain sederhana ini. Adzan isya
berkumandang, gue yang sudah ada janji habis isya langsung mengcopy filenya ke
FD Farhan dan bersegera sholat dan berangkat merealisasikan janji gue.
Yup, sekarang
memasuki hari H-1, pagi itu gue belum juga packing, Gue baru ngumpul2in barang2
yang mesti di bawa,ini berlangsung hingga siang harinya. Huda n Dani juga udah
datang dari kota masing2. Baju pesanan sablonan juga bakal kelar di hari ini.
Gue mulai
serius packing menjelang malam. Ga terlalu banyak cerita yang bisa gue share di
hari H-1 ini. Karena selain postingan gue udah terlalu panjang, juga karena
hampir seharian gue di rumah aza berjibaku dengan barang2 yang mesti dibawa.
Pukul 9 malam lewat, gue menyempatkan diri mengunjungi rumah 3 serangkai (Dani,
Huda, Farhan) untuk mengambil baju kaos punya gue. Sembari membicarakan proses
keberangkatan kami menuju Bandara. Karena bukan main2, kami harus ke bandara
jam 4 subuh, dan perlu diantar, karna ga mungkin kami harus berkendaraan menuju
bandara. Setelah selesai obrol2, didapat kesepakatan, gue pulang..
gini nih kira2 penampakan baju yang diharapkan (desain only)
gini nih kira2 penampakan baju yang diharapkan (desain only)
Sesampainya di
rumah, gue menyelesaikan packing dan berniat untuk bersegera tidur. Karena
tubuh gue juga perlu istirahat ekstra sebelum berangkat. Tapi mengubah
kebiasaan tidur tengah malam itu lumayan susah, gue kesulitan untuk tidur cepat
malam itu. #KemudianBersambung …..
hmm.... bisa di bagi ga bajunya qan :)
BalasHapusuntuk sekarang gambarx aza ya Zank,,,dimana orang jual kaos murah Zank,,qta nah bkin kaos seangkatan...#usulAzaNaah
BalasHapusayoo ulah baju kaos angkatan lagi (y)
BalasHapustapi yg lengan pendek aja yg kyk itu